The Way of the Shaman
Michael
Harner dalam karyanya yang berjudul The Way of the Shaman menceritakan
tentang penelitiannya terkait perdukunan di suku-suku budaya di dunia.
Pengobatan melalui Shaman tergolong fenomenologis. Tidak dijelaskan asal-usul
atau penyebab adanya pengobatan tersebut. Namun justru sebaliknya, ia
menjelaskan tentang teknik pengobatan dan penyembuhan melalui Shaman. Cara dukun
bekerja ketika menyembuhkan pasien. Harner juga melampirkan beberapa gambar yang digunakan sebagai penjelas
ketika dukun tersebut bekerja menyemuhkan pasiennya. Harner mengatakan, ia
mengakui hubungan antara kesehatan fisik dan mental modern melalui visualisasi,
psikoterapi, hipnoterapi, pengurangan stres, dan metode lainnya. Saat ini
perdukunan sedang diciptakan kembali di daerah barat karena dirasa dibutuhkan.
Shaman
merupakan bahasa yang digunakan oleh orang Tugus dari Siberia. Telah diadopsi
oleh orang non-barat dengan nama dukun, sihir, atau magic. Bagi orang barat, tradisi perdukunan dan praktik
hilang berabad-abad lalu karena penindasan agama dan politik. Mereka hanya
bertahan di hutan terpencil, seperti di Amazon Amerika Selatan. perdukunan di
Barat mulai pada tahun lima puluhan. Manusia telah menggunakan metode
perdukunan untuk menyembuhkan dan memecahkan masalah selama ribuan tahun di
duna. Hal ini bukan dikaenakan kebodohan mereka, tetapi karena mereka bekerja.
Pada penelitian Harner, caranya mengetahui orang tersebut dukun/bukan adalah
dengan cara melihat, apakah orang tersebut melakukan mukjizat penyembuhan atau
tidak. Selain itu, dapat terlihat pula orang tersebut melakukan perjalanan ke
dunia lain atau
tidak. Jika orang tersebut mulai melakukan mukjizat penyembuhan secara
konsisten dan mendapatkan hasil yang baik, maka di masyarakat oarang tersebut
dikatakan sebagai dukun.
Perdukunan
yang dilakukan memliki beberapa kegiatan dalam tindaknnya. Menyembuhkan orang
yang menderita sakit fisik, emosional,dan spiritual. Menyembuhkan dengan
membawa roh dapat membantu masalah seperti kekerasan, konflik, atau pencemaran
lingkungan. Perdukunan yang menggunakan cara personal, dapat membantu
meningkatkan kehidupan menjadi lebih damai, mengatasi hubungan yang bermasalah
atau membebaskan dari penderitaan masa lalu, dapat menjadi lebih kreatif dan sukacita dalam kehidupan. Kegiatan perdukunan
dapat dilakukan dimana saja, kapan saja diperlukan. Tidak ada peraturan khusus,
alat-alat yang diperlukan, dan ritual khusus yang dilakukan. Hal sakral yang
digunakna dalam proses penyembuhan ini adalah koneksi dengan roh. Roh-roh yang
baik hati. Kekuatan sakral tersebut akan mengalir dan mengurasi rasa sakit si
pasien, hingga akhirnya akan sembuh dengan cara yang mengalir. Tidak ada guru
dalam perdukunan, roh yang memantu tersebut dikatakan sebagai gurunya.
Cerita
Shaman dimulai dari Harner ke benua Amerika. Ia tinggal bersama dengan
orang-orang Indian. Penduduk yang sangat ramah, namun mereka tidak mau
memberitahu tentang agama yang dianut. Ketika Harner ingin mengetahui lebih
dalam tentang Shaman, ia harus mengikuti beberapa syarat yang dianggap oleh
orang-orang adalah syarat yang mematikan. Harner harus berpuasa dan malamnya
meminum ramuan Ayahuascha yang terkenal mematikan. Ramuan yang terbuat dari
tanaman rambat dan beberapa campuran lainya, berwana ungu gelap. Ketika meminum
ramuan tersebut, semua penduduk menyaksikan dan hening. Menanti apa yang akan
terjadi dengan Harner. Ketika Harner meminum Ayahuascha tersebut, awalnya
baik-baik saja. Namun beberapa saat kemudian ia serasa dibawa ke suatu tempat,
mendapatkan wahyu dan dipertemukan dengan beberapa roh binatang. Tahap awal ini
telah dilalui Harner dengan baik, bebad dari kematian. Setelah pertistiwa
tersebut ia kembali tersadar di pagi hari.
Dukun
dapat melakukan praktiknya dalam keadaan gelap, maka dari itu dukun biasanya
melakukan praktik pada malam hari atau menggunakan mata tertutup. Memasukan
perdukunan dibantu oleh drum, gemertak, menyanyi, dan menari hal ini dikenal
dengan nama SSC (shamanic state of consciousness). Terkadang pula cahaya
kecil dapat mengganggu proses perdukunan. Perjalanan dukun ke dunia lain
dimulai dengan melewati pintu rahasia yang beada di dalam tanah. Dukun dari
suku Chepara (Australia) juga diyakini menyelam ke dalam tanah dan keluar di
manasaja yang mereka sukai. Pintu masuk (lowerworld) yang dilewati oleh
dukun termasuk pula gua, lubang yang digali oleh hewan, atau lubang khusus
dalam rumah yang berada di lantai (tanah). Di dalam tanah, dukun berkeliling
sesuai dengan keinginannya selama beberapa menit atau jam, kemudian muncuk
kembali ke permukaan melewati lubang ketika masuk tadi. Pengalaman yang dilihat
oleh dukun ketika masuk ke dalam tanah, bertemu apa saja dan melihat apa saja
kejadian yang baru saja dialaminya diceritakan oleh penduduk yang saat itu
berkumpul, termasuk kepad Harner. Pada kali itu, dukun masuk dan Tunnel melalui
lubang yang bernama sepapu.
Perjalanan
pertama Harner untuk belajar perdukunan dari suku Indian dianjutkan dengan
melakukan perjalanan ke bawah tanah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Harner menanggalkan bajunya dan tiduran di atas lantai tanpa bantal. Jalan yang
harus diambil adalah jalan yang paling gelap sesuai dengan drum atau buku
panduan perdukunan. Harner harus menceritakan apa saja yang telah dilihatnya
ketika melakukan perjalanan ke bawah tanah.
Apabila usahanya masih belum berhasil, akan terus dicoba sampai bisa. Awal
ketika ia gagal dalam memvisualisasikan kegelapan agar dapat masuk ke dalam
tanah, beberapa dukun menyarankan untuk membayangkan fantasi ketika masa
kecilnya. Masuk
dan Tunnel melalui lubang yang ada di tanah. Kebanyakan orang-orang yang pertama kali melakukan perjalanan ke bawah
tanah, masuk lewat lubang goa. Begitu pula dengan Harner, masuk melewati pintu
gua yang kecil. Ketika berjalan menyelusuri gua dan menemukan ujungnya, ia
harus merangkak karena gua yang tidak cukup besar untuk badan Harner jika harus
berjalan dengan posisi berdiri. Ketika sampai di ujung jalan, ia melihat pemandangan
yang menakjubkan dan sejenak bersantai di bawah pohon oek. Namun hal itu tidak
dapat dirasakan cukup lama karena Harner harus kembali ke permukaan. Pada
perjalanan tersebut, Harner merasakan ilmu pengetahuan lain tentang dukun yang
sebelumnya dirasa tidak mungkin. Masuk dan berenang menembus tanah adalah hal yang mustahil. Tapi itu lah
pengalaman pertama Harner dalam penelitian ini.
Perdukunan
merupakan sistem metodologis penyembuhan pikiran dan tubuh manusia. Bukti
arkeologi dan etnologis metode tersebut telah ada sekitar dua puluh hingga tiga
puluh tahun yang lalu. Teknik tersebut masih digunakan oleh sekelompok orang
yang primitif. Metode tersebut digunakan untuk mengatasi masalah dan penyakit
yang serius. Shaman yang dilakukan oleh suku Aborigin di Australia, Amerika
Utara dan Selatan, Siberia dan Asia Tengah, Timur dan Utara Eropa, dan Afrika
selatan memiliki kemiripan. Metode kesamaan dari teknik Shaman tersebut telah
ditulis oleh Eliade dalam karyanya Shamanism 1. Saat ini praktik
perdukunan masih ditemui. Dukun memiliki fungsi yang fundamental, sebagai wali
dari keseimbangan psikis dan ekologi dari kelompok. Sebagai perantara antara
yang terlihat dan yang tidak terlihat di dunia, sebagai master dari roh,
sebagai dukun supranatural, dan lain sebagainya. Dukun mampu mengatasi kondisi
manusia melalui berbagai kosmologis. Perdukunan berkembang dalam budaya kuno
yang tidak memiliki inovasi teknologi kedokteran modern. Tinggi rendahnya
tingkat teknologi, menurut Harner memaksa aggotanya untuk mengembangkan
kemampuan pikiran manusia untuk mengatasi masalah serius tentang kesehatan dan
keterkaitan hidup.
Setiap
dukun memiliki kemampuan yang berbeda, dibantu oleh wali dan roh. Cara paling
terkenal untuk mendapatkan roh penjaga di tempat terpencil. Lokasi tersebut
antara lain padang gurun, gua, puncak gunung, air terjun yang tinggi, atau
jejak yang terisolasi pada malam hari sebagai salah satu livaro. Dukun harus
mempunyai kekuatan nonordinari atau spiritual yang tindakannya berada
tersembunyi pada diri manusia. Roh-roh pembantu memiliki fungsi khusus.
Biasanya seorang dukun perlu waktu bertahun-tahun untuk mengumpulkan kru besar
dari kelompok mereka. Tidak ada perbedaan jenis kelamin dalam perdukunan.
Sebagian besar dukun adalah laki-laki, wanita jivari terakadang menjadi dukun
usai mereka membesarkan anak-anaknya hingga pada usia pertengahan. Selain
sebagai penyembuh, dukun juga memiliki sifat ramalan yang memiliki arti dapa
melihat masa lalu, masa kini, dan masa depan. Teknik perdukunan memerlukan
berbagai pengalaman yang banyak. Umpanya sebuah puzzle, semakin besar dan
semakin banyak puzzle yang ada maka tingkat perdukunannya semakin tinggi. Ilmu
perdukunan tidak pernah mengatakan pengalaman-pengalaman masa lalu atau
pengalaman sebelumnya adalah sebuah fantasi. Hal tersebut yang membedakan
antara perdukunan dengan ilmu pengetahuan. Jika dukun memerlukan pengalaan,
sedangkan ilmu pengetahuan (ilmuwan) memerlukan kepandaian. Meski keduanya
sama-sama belajar dengan objek alam semesta. Salah satu teknik perdukunan
adalah dengan menggunakan media batu. Diletakkan di atas tanah depan dukun.
Kosentrasi tentang pertanyaan apa yang akan diajukan dan fokus pada bagian
permukaan batu. Ia akan memunculkan beberapa gambar, misalnya gambar hewan,
tumbuhan, serangga, bentuk manusia, wajah atau badan. Dukun harus menganalisa
tentang gambar yang ditunjukan oleh batu untuk menjawab pertanyaan dari si
pasien tersebut. Jika percobaan pertama gagal, dapat melakukan percobaan
selanjutnya dengan mengganti posisi batu. Usai mengetahui jawaban, mengucapkan
terima kasih sebagai bentuk penghormatan dan mengembalikan batu di tempat yang
sama dengan dukun tersebut menemukan batu itu, posisi batu harus sama persis
dengan posisi semula. Ada salah puisi terkait Shaman yang memiliki arti, semua
benda memiliki jiwa, setiap jiwa memiliki rasa dan berkomunikasi. Adanya seuah
komunikasi itulah yang menghubungkan manusia dengan makhluk lain, termasuk
benda mati dan hal-hal yang bersifat gaib. Adanya perantara yang menjembatani
komunikasi tersebut, sehigga antar makhuk dapat saling bertanya jawab.
Kekuatan
shaman merupakan kekuatan yang berasal dari binatang, tanaman, matahari, dari
energi dasar muka bumi ini. Di bumi mereka telah memiliki amanah untuk membantu
tugas manusia. Melawan penyakit, kematian, memberikan kekuatan dalam kehidupan
sehari-hari, berkomunikasi dengan sesama makhluk, dan hidup dengan tetang
dengan alam sebagaimana mestinya. Carles Darwin mengatakan manusia dan hewan
memiliki ikatan. Mitos mengatakan karakter hewan bisa digambarkan sebagai dasar
manusia dalam bentuk fisik, tetapi secara individual dibedakan dalam
karakteristik kepribadian tertentu yang dimiliki oleh berbagai jenis hewan. Hal
ini dikarenakan pada saat itu, manusia dan hewan sama-sama berada di alam liar.
Ketika hendak memanggil roh, dukun membunyikan drum dan nayanyian dengan
beberapa orang menari. Seperti memainkan jaelangkung ada beberapa mantra yang
diucapkan untuk memanggil roh hewan tertentu.
Latihan
dalam praktik memanggil roh hewan yang ada pada diri suku tersebut juga
memerlukan ketenangan dan berada pada ruangan yang gelap. Dua fase latihan yang
dilakukan adalah menari dan tarian hewan. Tarian dimulai dengan wajah menghadap
timur, tangan memegang alat musik (krecekan atau alat musik yang mengeluarkan
bunyi jika dokocok dipegang dengan tangan), menggerakan kaki, berputar. Gerakan
tarian yang dilakukan merupakan bentuk sebuah doa yang membangkitkan simpati
roh-roh binatang. Tarian binatang memuainya dengan menggerakan kaki dengan
tempo yang cepat. Bergerak dengan bebas untuk dapat merasakan perasasan
hewan (mamalia, burung, ikan, reptil,
atau kombinasi lain). Perlahan gerakan tersebut dilakukan, maka perlahan pula
tubuh akan bergerak sesuai dengan hewan yang telah diambil. Ketika tarian
berhenti, tandanya roh hewan sudah masuk dalam tubuh dukun tersebut. Pertama
kali latihan, roh akan tinggal bersama manusia dalam beberapa waktu yang cukup
lama. Setelah kurang lebih satu tahun, roh akan lepas dan dukun telah memiliki
perasaan terhadap hewan tersebut. Hal ini digunakan nantinya jika hendak
memanggil kembali akan lebih mudah. Cara memanggil roh tidak hanya melalui
tarian saja, tetapi dapat juga melalui olah raga atau berlari di padang
rumput. Tenaga dari hewan merupakan roh murni
yang dapat menguntungkan si pemiliknya.
Mengambil
alih kekuasaan dapat dilakukan oleh dukun. Sebelumnya harus mengadakan sebuah
perkumpulan “roh kano” atau “roh perahu”di pantai salish. Perjalanan selama
lima sampai enam hari. Ketika menembus tanah, dukun memerlukan waktu dua malam.
Bersama perahu yang dinaiki oleh dukun, mereka memiliki kekuatan untuk menembus
tanah. Seolah-olah tanah seperti air, sehingga dapat dengan mudah mengaruhi
tanah tersebut. Teknik penobatan lain yang dilakukan dukun terhada pasien
adalah dengan membaringkan pasien di tanah. Titik penting dari teknik
penguasaan pasien berada di belakang kepala, pada bagian lubangnya. Dianggap
sebagai pintu masuk roh. Setelah dukun dapat meniup dengan baik, ia memulul
bagian ubun-ubun pasien karena dianggap sebagai pintu masuk. Ketika memanggil
roh, dukun harus memiliki lirik lagu listrik tertentu. Lirik lagu bisa
didapatkan melalui mimpi, seperti yang dialami oleh Harner. Ia bermimpi
menyanyikan sebuah lagu dan kakaknya datang menanyakan lagu apa yang sedang
dinyanyikannya. Ia menjawab lagu tersebut adalah lagu untuk Shaman.
Perawatan
medis atau psikoterapi dapat menjadi sebuah terapan. Langkah yang dilakukan
adalah :
- Merencanakan dengan pasangan dan orang ketiga untuk menghabiskan malam bersama. Menjauhi alkohol, pikiran tentang obat, adan makan hanya pada waktu siang.
- Menggunakan ruangan yang bebas dari cahaya dan benda-benda furniture. Menyalakan lilin pada salah satu sudut ruangan agar tidak membuang banyak cahaya.
- Dukun wajib melakukan tarian, dan dancing animal.
- Mengocok rattle empat kali dalam enam arah (timur, utara, barat, selatan, atas, dan bawah) untuk menangkap perhatian roh. Bersiul empat kali untuk memanggil roh. Berjalan disekitar pasien selama empat kali. Menggerakan rattle pelan dan mantap dan berdiri di samping pasien.
- Benyiukan lagu kekuatan sambil menggerakan rattle pelan-pelan sebagai iringan. Dilakukan dalam beberapa menit sampai dukun menyadari dirinya telah mengalami perubahan dalam kesadarannya.
- Menyanyi dengan kata-kata dengan ritme yang lambat dan sama.
- Melanjutkan lagu sampai mengetahui kesadaran telah berubah. Latihan dan pengalaman akan mempermudah untuk mengenali perubahan yang terjadi. Misalnya bernyanyi dengan tempo yang berdetak, lengan gemetar, dan badan mengigil tak terkendali. Berdiri dan menahan tubuh, sampai benar-benar tidak dapat menahan tubuh dan akhirnya jatuh ke lantai.
- Di lantai, dukun mendorong-dorong tubuh pasien mulai dari bahu, pinggul, dan kaki. Tanpa jeda dan dalam suasana gelap, mengguncangkan pasien bolak-balik.
- Menggerakan rattle pada gerakan yang cukup cepat. Berbaring di lantai. Ketika hendak ke pintu masuk, berhenti mengguncang berdetak dan melirihkan suara rattle dengan nada dan irama yang tetap sama.
- Memvisualisasikan pintu masuk atau membuka ke arah bumi, lalu memasukannya. Mengikuti arah gua dan terowongan. Bagian ini akan memunculkan jong atau tabung ribbed. Muncul sebagai rangkaian gua-gua. Mengikuti aliran sungai yang ditemuinya dan melalui berbagai hambatan yang mungkin muncul.
- Menghindari hewan-hewan yang berbahaya, seperti laba-laba dan serangga yang berkerumun, ular dan reptil yang bertaring, ikan yang giginya terlihat. Jika dukun tidak dapat mengatasi hewam tersebut, maka kembali pada tunnel dan mencari jalan yang lain.
- Ketika keluar dari terowongan, akan bertermu dengan lowerworld. Dukun mencari roh hewan yang telah menjadi pasangannya. Dilakukan dengan mata yang masih tertutup dan dibantu dengan suara drum.
- Mengenali hewan yang menjadi pasanganya dapat terlihat dengan cara yang rahasia, yakni ketika muncul gambaran hewan yang sama, selama empat kali dari sudut pandang yang berbeda-beda. Hewan tersebut berupa mamalia/burung (baik muncul dalam keadaan yang mengancam/tidak), ular/reptil/ikan (asalkan pada sudut pandang yang terakhir mereka tidak menunjukan taring/giginya). Terkadang pula muncul hewan mistis dalam bentuk manusia/serangga. Namun pencarian ini tidak boleh terlalu fokus mencari dalam bentuk hewan karena hal itu dapat muncul pula melalui beberapa gambar dalam bentuk hidup. Seperti patung, kayu, batu, atau jenis lainnya. Pencarian ini jangan terlalu keras dan harus melakukannya dengan santai yang relatif mudah. Hal ini bertujuan untuk menggambarkan kekuatan pada diri.
- Ketika sudah menemukan hewan yang menjadi pasangannya. Tangan menggenggam agar hewan tersebut dapat datang mendekati dukun. Ketika bunyi drum sejenak berhenti, dukun mengocok rattle dengan irama yang sangat cepat untuk menghindari ketidaksengajaan hewan menghilang.
- Posisi tangan masih menggenggam dan meletakkan tangan di atas dada pasien dan ditiupkan. Posisi pasien pada saat ini adalah tidur terlentang. Posisi tangab masig tetap menggenggam dan meminta mitra untuk membantu pasien duduk. Pada posisi ini, dukun meniupkan kembali ke arah belakang kepala pasien pada bagian ubun-ubun. Langkah ini merupakan cara dalam mengirimkan sekutu residu kepada pasien. Selanjutnya melingkari tubuh pasien dengan menggunakan rattle empat kali sebagai kelengkapan kesatuan tubuh.
- Memberi tahu pasien, hewan apa yang tadi terlihat. Jika tidak tahu nama hewan tersebut, maka menggambarkan penampilan makhluk itu dengan ciri-cirinya.
- Membantu pasien menari hewan, sebagai tanda bahwa roh hewan tersebut diterima di tubuh si pasien. Semakin lama tarian dan iringan musik drum semakin cepat dan gerakan juga semakin cepat. Ratte dibunyikan selama empat kali sebagai tanda tarian selesai dan bantu untuk dduk kembali. Hal terpenting selanjutnya adalah mengingatkan si pasien untuk menari hewan secara teratur, sehingga hewan akan tinggal bersaanya.
Langkah-langkah
tersebut juga dialami oleh Harner. Ia merasakan bagaimana ketika menembus
gelap, mencari hewan yang terlihat empat kali dengan sudut pandang yang
berbeda. Hewan yang nampak tidak boleh menunjukan taringnya. Tiga jenis hewan
yang berbeda ditemui oleh Harner dua kali. Ketika saatnya menentukan hewan mana
yang terpilih, ia sedikit menalami kesusahan karena merasa ada perjalanan yang
bercabang. Dalam perdukunan penting untuk mewaspadai sinkronistas (kejadian
yang tidak sama sekali berhubungan atau ada sangkut pautnya, tetapi terjadi
secara berurutan dan terlihat sebagai sebab akibat. Padahal hanya kebetulan
saja) yang positif. Karena kekuasaan dapat melampaaui jauh perbatasan
probabilitas.
Semua
peserta kecuali pasien pergi melangkah untuk menari hewan dengan ritme
kecepatan disesuaikan dengan perintah dukun. Peserta yang memiliki mainan
kerincingan harus membunyikan mainannya. Pasien berbaring di atas selimut di
lantai, ruangan gelap dan tenang. Peserta lainnya berjajar depan belakang,
sehingga membentuk rantai manusia. Ketika pendayung telah membentuk sampan,
dukun memimpin kelompok untuk memadamkan lampu kecuali satu lilin yang berada
di belakan drummer. Selama dukun melakukan pekerjaannya, perjalanan menuju
kekuatan binatang, kelompok pendayung menyertai dukun dengan menyanyikan kata secara
bersama. Pendayung mulai mendayung dengan kecepatan yang ditemtukan bersama.
Pada saat yang bersamaan, dukun, pendayung, kru, drummer memvisualisasikan
pintu masuk mereka ke dalam lowerworld. Pada tahap ini, semua pihak melakukan
kerja sama. Ketika dukun sedang melakukan tugasnya seperti pada langkah yang
teah dijelaskan pada sebelumnya, kru dan lainnya berjaga agar tidak ada
serangan dari hewan lain. Menjauhkan hewan yang menghalangi dari sampan mereka
dengan cara membuat suara-suara-suara hewan khusus, saat bertemu dengan hewan
yang menunjukan giginya. Bunyi raffle empat kali yang ditandai oleh dukun,
berarti dukun telah menemukan roh penjaga pasien dan bunyi tersebut merupakan
tanda bahwa perjalanan pulang harus segera dilakukan. Mereka memvisualisasikan
sampan dengan terbalik dan melakukan perjalanan pulang melalui terowongan
dengan kecepatan maksimum. Tanda bahwa sampan telah kembali adalah ketika drum
berehnti dimainkan. Dalam perahu pasien berada di tenga dan dikelilingi oleh yang
lainnya dengan duduk di perahu menghadap ke dalam. Pasien menari hewan, setelah
selesai dukun membantu pasien untuk duduk kembali dengan perlahan. Anggota kru
sampan menceritakan perjalanan pengalamannya dan dukun berkomentar melengkapi
pengalaman mereka sebagai pengetahuan. Pada kesempatan itu pula, pasien
diizinkan untuk mengeksplorkan tentang apa yang dia rasakan dan yang masih di
keluhkan.
Perjalanan
tersebut merupakan perjalanan mencari roh. Dikatakan pada saat itu, ditemui
tujuh laki-laki dan perempuan yang telanjang di tenda pertama sambil
menyanyikan lagu. Semua hal yang ditemui diceritakan dan diungkapkan maknanya
oleh dukun. Jika dukun sudah mahir dalam mengobati dan melakukan perjalanan,
tidak memerlukan drum lagi sebagai alat bantunya. Pengobatan perdukunan shock/ketakutan
melibatkan perjalanan untuk memulihkan tenaga. Misalnya ketika seseorang
mengalami kecelakaan mobil yang traumatis. Dukun akan memperlakukan orang itu
terlepas apakah korban terluka secara fisik atau lainnya. Korban koma atau
tidak ada penanganan yang berbeda.
Ilustrasi
dukun menggunakan kekuatan, tidak hanya terkait pada roh hewan. Ada juga
terkait dengan tanaman bumi. Semua itu tentu saja mengandalkan kekuatan dari
matahari. Tanaman cenderung sebagai alat bantu/pendukung yang hanya dimiliki oleh
dukun. Sebagian besar hewan peliharaan dan tanaman tidak memiliki kekuatan
spritual yang menjadi benda penting dalam kaksus perdukunan. Beberapa sudut
pandang mengatakan ada beberapa hewan dan tanama yang telah dijinakan untuk
dipelihara dan untuk dimakan. Hal itu merupakan dampak dari gejala eksploitasi
kurangnya kekuasaan. Roh tanaman jika dalam dunia dokter ibarat obat. Obat yang
membantu dalam kesembuhan pasien, namun belum tentu obat tersebut dapat
berfungsi dengan baik pada semua pasien. Cara memperoleh roh tanaman sama
dengan ketika mencari roh hewan. Bedanya, pada kali ini dukun memetik tangkai
yang berdaun untuk dijadikan obat sebanyak empat buah. Sebelum mengambil, dukun
izin kepada tanaman tersebut dan meminta maaf karena akan merusak tanaman itu
dengan memetiknya. Setelah memetik dukun juga meminta maaf dan mengucapkan
terima kasih.
Pengobatan
perdukunan dibandingkan dengan pengobatan dokter memang memiliki perbedaan.
Dukun dianggap primitif dan kedokteran dianggap lebih maju karena menggunakan
teknologi yang canggih. Namun negara barat saat ini memunculkan kembali teknik
pengobatan perdukunan karena dirasa hal itu penting. Tidak semua penyakit dapat
diobati dengan ilmu kedokteran. Dukun mengobati pasien dengan pikiran yang
sudah ada pada benak alam bawah sadar dukun terkait apa dan bagaimana teknik
yang digunakannya. Pada penelitiannya, Harner menganggap tidak ada konflik
antara pengobatan melalui teknik perdukunan dan teknik medis modern karena
keduanya saling membutuhkan dan saling menghargai antar kedua teknik tersebut.
Perdukunan terkait erat dengan beberapa roh-roh yang berada di luar manusia.
Sedangkan teknik pengobatan medis memiliki cara yang ilmiah untuk penjelasan
penyembuhannya. Teknik perdukunan sama dengan teknik akupuntur. Dimana ada
bagian tertentu yang menjadi titik untuk menyembuhkan dengan cara menusukkannya
dengan jarum dan pada kedalaman tertentu.
Penjelasan
Harner dalam Shaman memiliki langkah-langkah yang jelas. Berawal dari Harner
meminum ramuan Ayahuascha, menjelajah ke alam lain, berenang di tanah, cara
memperloleh hewan dan lirik lagu, hingga langkah yang dilakukan dalam
menggobati pasien. Teknik bercerita yang digunakan Harner mengalir dengan enak
ditambah dengan bebrapa gambaran visual, seingga pembaca pun dapat membayangkan
apa yang sedang terjadi pada Harner pada saat itu. Sayangnya penjelasan Harner
seperti cerita fiksi yang orang mengatakan ketidak mungkinan. Tidak mungkin
orang menyelam dan berenang dalam tanah, melakukan perjalanannya di suasana
gelap. Hal itu merupakan kiasan atau denotasi, belum dapat dibedakan.
Hal
yang belum di eksplore dalam penelitian ini, mengenai roh hewan yang ditemui
siapa dan untuk pengobatan apa. Ketika dukun sedang mengobati pasien, belum ada
penjelasan lebih terkait penakit yang sedang pasien alami dan bagaimana
kejadian tersebut dapat menimpa pasien. Mengapa Harner harus meminum ramuan
Ayahuascha, tidak diterangkan pula efek samping lain yang akan diterima oleh
Harner ketika meneguk ramuan tersebut. Hanya dijelaskan ketika ia meminum ramuan
itu, banyak orang yang penasara apa yang akan terjadi. Apakah kematian atau
terjadi suatu hal lainnya. Penelitian ini mendalam karena Harner mempelajari
Shaman dengan ia belajar menjadi dukun dan beberapa langkah yang menjadi
persyaratan dilakukan dan dipenuhi dengan baik. Bebrapa resiko yang mungkin
akan terjadi pada dirinya diterima dengan baik dan pasrah akan pilihannya
tersebut. Berdasarkan pencarian tentang siapa Harner, saat ini ia dikenal
dengan nama dukun dan memiliki beberapa murid yang mau belajar tentang
pengobatan Shaman. Jika pada saat Harner belajar pertama kali tentang Shaman
dan beberapa step dalat dilaluinya. Saat ini pun, Harner dapat melakukan
pengobatan Shaman, dapat diartikan teknik Shaman dapat dilakukan oleh siapapun
yang benar-benar ingin belajar dan mendalaminya. Hal lain yang belum dipaparkan
dalam penelitian ini adalah bagaimana Harner menganggap Shaman adalah teknik
perdukunan yang unik sehingga ia berjuang untuk mengetahui bagaimana cara kerja
Shaman. Hal lainnya adalah cara Harner masuk ke suku indian tersebut. Padahal
Herner dianggap seagai orang asing dan bagaimana caranya berkomunikasi dengan
mereka. Kondisi ekologi dan masyarakat disana hanya digambarkan sebagian dan
tidak terlalu gamblang.
Shaman
merupakan hal kuno yang baru untuk pengetahuan pengobatan. Memasukan roh
kedalam tubuh pasien. Saat ini pun banyak praktik perdukunan yang ditawarkan di
internet. Salah satunya adalah tentang Shaman. Berapa oknum ada yang menawarkan
jasanya untuk penyembuhan dan beberapa pula ada yang membuat buku tentang
Shaman. Entah dijual dengan tujuan hanya untuk pengetahuan tambahan semata atau
untuk hal lainnya. Namun memang kita harus mengakui ada dunia lain selain
manusia yang berada di sana. Tidak selalu menganggu manusia, tetapi juga
membantu dalam pengobatan dan hal lain yang dianggap membantu dalam perjalanan
hidup manusia.
Waw, jembatan antara positivisme dengan metafisika. Mantap sekali, Mbak Windi!
BalasHapussemua yang ghaib itu menyenangkan ya mas. pantesan pak Afid ngasih buku tentang setan ke kita dan mas Yanuar, waktu kekuasaan. hahhaaa
Hapus