belajar menulis dengan beberapa tugas yang telah ada dan beberapa hal yang ingin disampaikan dengan metafora. selamat membaca, oh ya.. jika hendak mengutip beberapa info dari blog ini, mohon sertakan sumbernya ya.. ingat plagiat itu tidak baik lho. salam.... ws.ningrum

BTemplates.com

Mengenai Saya

Foto saya
wo shi filolog wo ye shi antropolog. dui, wo xi huan hanyu. jika ada yang mau kenalan, boleh kirim e-mail kakak :D oya, ws ningrum shi: windi susetyo ningrum
Diberdayakan oleh Blogger.

w.s.ningrum

w.s.ningrum
爱,我明白如果上帝不睡觉 我相信

14 Jun 2016

Kumpulan Alamat untuk Mengirim artikel, cerpen, dan puisi



sebenarnya ini catatan kecilku untuk menginatkan tentang alamat-alamat media yang menerima cerpen dan puisi. Karena catatan sering tertinggal, jadi aku tuliskan saja di blog agar kapan saja aku ingin mengirim artikel tidak perlu repot lagi mencari catatanku.
semoga bermanfaat untuk kawan-kawan yang juga ingin mengirimkan artikel ya..
oh ya, memang sih ada honornya ketika artikel kita dimuat, tapi aku tidak ingin menuliskannya di blog ini. 
Bagiku, menulis artikel dapat mencurahkan isi hati dan aku pun dengan senang hati menulis dan berlatih menulis. Semata-mata untuk menguji kemampuanku dalam bahasa tulis.
jika artikelku masih belum dimuat, mungkin kalimatku masih bertele-tele atau ceritanya berputar-putar atau hal lainnya yang dianggap belum layak.
Itung-itung senam otak ringan sebagai latihan menulis tesis ku. hihi...




Berikut beberapa alamat yang saya temukan dari berbagai sumber :

No
Redaksi
Alamat
keterangan
1.
Kompas
Cerpen dan puisi
2.
Tempo
ktminggu@tempo.co.id
Cerpen dan puisi
3.
Jawa Pos
ari@jawapos.co.id
Cerpen dan puisi
4.
Majalah Story
strory_magazine@yahoo.com
Cerpen dengan tema khas remaja/teenlit
5.
Majalah Gadis
GADIS.Redaksi@feminagrpoup.com
Cerpen dengan tema khas remaja/teenlit
Cerpen mini 3 halaman
6.
Majalah Annida-online
majalah_annida@yahoo.com
Ada konfirmasi pemuatan majalah via e-mail
7.
Bobo
bobonet@gramedia-majalah.com
Konfirmasi pencairan via e-mail/telfon/ambil langsung di kantor redaksi
8.
Kompas khusus cerpen anak
opini@kompas.com
Subjek e-mail :
CERPEN ANAK-ANAK: judul cerpen
9.
Tabloid Nova
nova@gramedia-majalah.com
-
10.
Majalah Kawanku
cerpenkawanku@gmail.com
- cerpen remaja maks. 8 halaman, A4, spasi 2
- cantumkan identitas lengkap, alamat dan nomer rekening
11.
Wonder Teens
majalah.teen2@gmail.com
Teenlit maks. 6 halaman, A4, Spasi 1,5
12.
Aneka Yes!
yess_pals@yahoo.com
Subjek: Fiksi
Maks. 7 halaman folio (F4), spasi 2
Pernyataan orisinil dan belum pernah dipublikasikan dan bermaterai

Nah, sekian ya…
Kalau ada informasi tambahan lagi, nanti aku sertakkan disini.. alias diedit hehe
Ingat ya, cerpen yang kita kirimkan cerpen hasil karya kita asli bukan plagiat atau mendaku-dakukan kalau itu cerpen kita, apalagi kopi paste dari internet. Ingat sekarang zaman sudah canggih. Mendeteksi tugas saja ketahuan kalo ambil dari internet. Apalagi kalau kopas. Hehe…
Ada undang-undang perlindungannya lho kawan…
Melatih menulis dengan kejujuran itu baik lho…

Semoga bermanfaat ^^
Salam,…

Sumber : google.com (alamat lengkapnya lupa)

13 Jun 2016

Max Weber (Etika Protestan dan Spirit Kapitalisme)


Awalnya Max Weber melihat kedudukan tinggi dan yang menduduki jabatan penting adalah orang-orang protestan. Hal ini membuat Max heran dan bukanlah sebuah kebetulan.
Max Weber  mencari hubungan antara penghayatan agama dengan pola-pola perilaku, termasuk ekonomi. Ia berusaha mencari tahu faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut.
Pada awal pencariannya, Weber memperlihatkan perbedaan yang mencolok antara orang Katolik dan orang Protestan dalam hal terhadap sikap pekerjaan.
Orang Katolik mempunyai suatu kecenderungan untuk tetap bekerja dalam dunia kerajinan mereka, sedangkan orang Protestan memiliki keinginan yang kuat dalam bekerja untuk terus meningkat dan berkembang sehingga sasaran mereka adalah bagian-bagian terpenting dari perusahaan-perusahaan modern. Weber mengamati bahwa agama Kristen Protestan memberikan nilai yang positif terhadap dunia material yang bersifat kodrati.
Sikap seperti itu, erat hubungannya dengan salah satu konsep yang berkembang di kalangan Protestan yakni konsep panggilan. Bagi dia, konsepsi tentang ‘panggilan’ merupakan konsep agama tentang suatu tugas yang telah ditetapkan Tuhan. Tugas hidup di lapangan di mana seseorang harus bekerja.  

Calvinis  

Calvin mengajarkan bahwa aktivitas sosial dari orang-orang Kristen di dunia ini bertujuan untuk memuliakan Tuhan dengan mematuhi firman-firman-Nya sesuai dengan kemampuan masing-masing pribadi manusia. Bagi penganut Calvinis, kerja dilihat sebagai suatu panggilan. Kerja tidak sekedar pemenuhan keperluan tetapi sebagai tugas suci. 
Ajaran Calvinisme pada akhirnya menjadi sebuah kepercayaan. Ini dicapai setelah melalui perjuangan politik dan kultural sepanjang abad ke-17 dan 18 di beberapa negara maju, yaitu di Belanda, Inggris dan Perancis.
Ajaran Calvin pada hakekatnya juga bukan untuk manusia yang menajalankannya, namun hanya semata-mata demi kemuliaan Tuhan. Inilah yang menimbulkan ketidakpuasan bagi umat, sehingga melahirkan beberapa aliran baru. Inti ajaran Calvin berkenaan dengan posisi kedaulatan dan kemuliaan Tuhan. Tuhan Allah menciptakan alam (dunia dan manusia) demi untuk kemuliaanNya. Maka, segala peribadatan manusia hanyalah untuk memuliakan Tuhan.


Pietisme

Sama dengan Calvinisme, doktrin predestinasi juga merupakan titik tolak dari paham asketis pada ajaran Pietis. Pada ajaran ini, mereka mencari cara bagaimana mendapatkan kepastian yang lebih pasti bahwa mereka adalah orang yang diselamatkan. Mereka juga meyakini bahwa Tuhan akan memberi tanda tentang siapa yang diselamatkan tersebut.
Ajaran Pietisme lahir di Inggris dan Belanda. Ajaran ini memisahkan diri dari ajaran Calvinisme, namun merupakan transisi dari ajaran Luthearian secara gradual.
Sesungguhnya Pietisme adalah sebuah gerakan di lingkungan Lutheranisme, yang berlangsung mulai akhir abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-18. Gerakan ini berpengaruh di seluruh Protestanisme dan Anabaptisme.
Pietisme mengilhami lahirnya gerakan Methodis dan juga gerakan Brethren.
Gerakan Pietisme ditandai kesalehan pribadi dan kehidupan Kristen yang berkobar-kobar.
Para pencetus gerakan Pietisme dilatarbelakangi oleh kondisi kekurangan-kekurangan gereja dan menginginkan kebangkitan kembali kekristenan dengan lebih saleh.
Gerakan ini memberi penekanan kepada perasaan (hati) yang kuat atau fenomenal.


Metodisme

Metodisme sesungguhnya bukan gerakan baru, namun hanya sebuah semangat baru. Lahir akibat pietisme. Mereka berbeda dengan Anglikan, tapi berhubungan dengan Pietisme kontinental.
Inti ajaran metodisme berkenaan dengan aspek yang sangat penting tentang bukti bagi keselamatan pribadi. Para pengajarnya menekankan pentingnya kepastian di lubuk hati yang datang dari pengalaman emosional luar biasa dan yang dianugerahkan oleh Tuhan.
Sebagaimana tiga ajaran yang lain, disini juga ditekankan hal tentang keselamatan pribadi.
Gerakan ini disebut ”metodis” karena para pendirinya menerapkan studi yang ketat dan metodis dalam mempelajari dan mempraktekkan Injil.
Dalam pandangannya, keselamatan diperoleh hanya karena kebaikan Tuhan, bukan karena suatu perbuatan atau kebaikan manusia.
Pendeta penganjur gerakan metodis menekankan pentingnya memperkaya kehidupan rohani umat. Caranya adalah dengan mempelajari Alkitab secara mendalam. Mereka mempelajari kitab suci secara disiplin dan ketat, atau disebut sangat “metodis”.


Baptisme

Baptisme dipandang sebagai sumber kebebasan kedua tentang asketis Protestan selain Calvinisme yang memberikan sumbangan besar pada rasionalisasi religiusitas kehidupan dunia. Semenjak awal perkembangannya, gerakan Baptisme muncul sebagai respon dari kelesuan yang dibawa oleh Calvinisme.
Aliran ini mulai di awal abad ke-17 di Inggris, sebagai upaya mengkoreksi terhadap Gereja Anglikan yang dekat dengan kalangan kerajaan.
Meskipun di awal merupakan protes terhadap Calvinisme, namun akhirnya juga mendekat lagi dengan Calvinisme.
Mereka juga bukan gereja baru tapi hanya sekte. Gereja Baptis ini muncul karena kurang puas dengan apa yang telah dicapai Luther maupun Calvin dan menginginkan perubahan yang radikal.
Mereka merubah tatanan antara gereja dan negara dan juga pelaksanaan baptis.
Sebagian menerima ajaran tentang predestinasi dari Calvinisme, sementara yang lainnya menolak ajaran itu dan menerima ajaran tentang kehendak bebas dari Arminianisme.
Umat pengikut ajaran ini terlebih dahulu mengikuti ritual baptis, namun sebelumnya telah mengaku bertobat. Mereka inilah yang dipandang telah diselamatkan, sehingga bisa bergabung dengan gereja. Kebebasan gereja dan setiap umat menjadi inti keyakinan dalam aliran ini. Umat memiliki hubungan langsung dengan Yesus Kristus. Dengan kata lain, gereja dan umat tidak di bawah negara atau kerajaan. 

sumber :

kerabatmedia.com

Weber, Max. The Protestan Ethic and The Spirit of Capitalism. Translated by Talcott Parson. London and New York.



The Way of the Shaman




Michael Harner dalam karyanya yang berjudul The Way of the Shaman menceritakan tentang penelitiannya terkait perdukunan di suku-suku budaya di dunia. Pengobatan melalui Shaman tergolong fenomenologis. Tidak dijelaskan asal-usul atau penyebab adanya pengobatan tersebut. Namun justru sebaliknya, ia menjelaskan tentang teknik pengobatan dan penyembuhan melalui Shaman. Cara dukun bekerja ketika menyembuhkan pasien. Harner juga melampirkan beberapa gambar yang digunakan sebagai penjelas ketika dukun tersebut bekerja menyemuhkan pasiennya. Harner mengatakan, ia mengakui hubungan antara kesehatan fisik dan mental modern melalui visualisasi, psikoterapi, hipnoterapi, pengurangan stres, dan metode lainnya. Saat ini perdukunan sedang diciptakan kembali di daerah barat karena dirasa dibutuhkan.
Shaman merupakan bahasa yang digunakan oleh orang Tugus dari Siberia. Telah diadopsi oleh orang non-barat dengan nama dukun, sihir, atau magic. Bagi orang barat, tradisi perdukunan dan praktik hilang berabad-abad lalu karena penindasan agama dan politik. Mereka hanya bertahan di hutan terpencil, seperti di Amazon Amerika Selatan. perdukunan di Barat mulai pada tahun lima puluhan. Manusia telah menggunakan metode perdukunan untuk menyembuhkan dan memecahkan masalah selama ribuan tahun di duna. Hal ini bukan dikaenakan kebodohan mereka, tetapi karena mereka bekerja. Pada penelitian Harner, caranya mengetahui orang tersebut dukun/bukan adalah dengan cara melihat, apakah orang tersebut melakukan mukjizat penyembuhan atau tidak. Selain itu, dapat terlihat pula orang tersebut melakukan perjalanan ke dunia lain atau tidak. Jika orang tersebut mulai melakukan mukjizat penyembuhan secara konsisten dan mendapatkan hasil yang baik, maka di masyarakat oarang tersebut dikatakan sebagai dukun.
Perdukunan yang dilakukan memliki beberapa kegiatan dalam tindaknnya. Menyembuhkan orang yang menderita sakit fisik, emosional,dan spiritual. Menyembuhkan dengan membawa roh dapat membantu masalah seperti kekerasan, konflik, atau pencemaran lingkungan. Perdukunan yang menggunakan cara personal, dapat membantu meningkatkan kehidupan menjadi lebih damai, mengatasi hubungan yang bermasalah atau membebaskan dari penderitaan masa lalu, dapat menjadi lebih kreatif dan sukacita dalam kehidupan. Kegiatan perdukunan dapat dilakukan dimana saja, kapan saja diperlukan. Tidak ada peraturan khusus, alat-alat yang diperlukan, dan ritual khusus yang dilakukan. Hal sakral yang digunakna dalam proses penyembuhan ini adalah koneksi dengan roh. Roh-roh yang baik hati. Kekuatan sakral tersebut akan mengalir dan mengurasi rasa sakit si pasien, hingga akhirnya akan sembuh dengan cara yang mengalir. Tidak ada guru dalam perdukunan, roh yang memantu tersebut dikatakan sebagai gurunya.
Cerita Shaman dimulai dari Harner ke benua Amerika. Ia tinggal bersama dengan orang-orang Indian. Penduduk yang sangat ramah, namun mereka tidak mau memberitahu tentang agama yang dianut. Ketika Harner ingin mengetahui lebih dalam tentang Shaman, ia harus mengikuti beberapa syarat yang dianggap oleh orang-orang adalah syarat yang mematikan. Harner harus berpuasa dan malamnya meminum ramuan Ayahuascha yang terkenal mematikan. Ramuan yang terbuat dari tanaman rambat dan beberapa campuran lainya, berwana ungu gelap. Ketika meminum ramuan tersebut, semua penduduk menyaksikan dan hening. Menanti apa yang akan terjadi dengan Harner. Ketika Harner meminum Ayahuascha tersebut, awalnya baik-baik saja. Namun beberapa saat kemudian ia serasa dibawa ke suatu tempat, mendapatkan wahyu dan dipertemukan dengan beberapa roh binatang. Tahap awal ini telah dilalui Harner dengan baik, bebad dari kematian. Setelah pertistiwa tersebut ia kembali tersadar di pagi hari.
Dukun dapat melakukan praktiknya dalam keadaan gelap, maka dari itu dukun biasanya melakukan praktik pada malam hari atau menggunakan mata tertutup. Memasukan perdukunan dibantu oleh drum, gemertak, menyanyi, dan menari hal ini dikenal dengan nama SSC (shamanic state of consciousness). Terkadang pula cahaya kecil dapat mengganggu proses perdukunan. Perjalanan dukun ke dunia lain dimulai dengan melewati pintu rahasia yang beada di dalam tanah. Dukun dari suku Chepara (Australia) juga diyakini menyelam ke dalam tanah dan keluar di manasaja yang mereka sukai. Pintu masuk (lowerworld) yang dilewati oleh dukun termasuk pula gua, lubang yang digali oleh hewan, atau lubang khusus dalam rumah yang berada di lantai (tanah). Di dalam tanah, dukun berkeliling sesuai dengan keinginannya selama beberapa menit atau jam, kemudian muncuk kembali ke permukaan melewati lubang ketika masuk tadi. Pengalaman yang dilihat oleh dukun ketika masuk ke dalam tanah, bertemu apa saja dan melihat apa saja kejadian yang baru saja dialaminya diceritakan oleh penduduk yang saat itu berkumpul, termasuk kepad Harner. Pada kali itu, dukun masuk dan Tunnel melalui lubang yang bernama sepapu.
Perjalanan pertama Harner untuk belajar perdukunan dari suku Indian dianjutkan dengan melakukan perjalanan ke bawah tanah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Harner menanggalkan bajunya dan tiduran di atas lantai tanpa bantal. Jalan yang harus diambil adalah jalan yang paling gelap sesuai dengan drum atau buku panduan perdukunan. Harner harus menceritakan apa saja yang telah dilihatnya ketika melakukan perjalanan ke bawah tanah. Apabila usahanya masih belum berhasil, akan terus dicoba sampai bisa. Awal ketika ia gagal dalam memvisualisasikan kegelapan agar dapat masuk ke dalam tanah, beberapa dukun menyarankan untuk membayangkan fantasi ketika masa kecilnya. Masuk dan Tunnel melalui lubang yang ada di tanah. Kebanyakan orang-orang yang pertama kali melakukan perjalanan ke bawah tanah, masuk lewat lubang goa. Begitu pula dengan Harner, masuk melewati pintu gua yang kecil. Ketika berjalan menyelusuri gua dan menemukan ujungnya, ia harus merangkak karena gua yang tidak cukup besar untuk badan Harner jika harus berjalan dengan posisi berdiri. Ketika sampai di ujung jalan, ia melihat pemandangan yang menakjubkan dan sejenak bersantai di bawah pohon oek. Namun hal itu tidak dapat dirasakan cukup lama karena Harner harus kembali ke permukaan. Pada perjalanan tersebut, Harner merasakan ilmu pengetahuan lain tentang dukun yang sebelumnya dirasa tidak mungkin. Masuk dan berenang menembus  tanah adalah hal yang mustahil. Tapi itu lah pengalaman pertama Harner dalam penelitian ini.
Perdukunan merupakan sistem metodologis penyembuhan pikiran dan tubuh manusia. Bukti arkeologi dan etnologis metode tersebut telah ada sekitar dua puluh hingga tiga puluh tahun yang lalu. Teknik tersebut masih digunakan oleh sekelompok orang yang primitif. Metode tersebut digunakan untuk mengatasi masalah dan penyakit yang serius. Shaman yang dilakukan oleh suku Aborigin di Australia, Amerika Utara dan Selatan, Siberia dan Asia Tengah, Timur dan Utara Eropa, dan Afrika selatan memiliki kemiripan. Metode kesamaan dari teknik Shaman tersebut telah ditulis oleh Eliade dalam karyanya Shamanism 1. Saat ini praktik perdukunan masih ditemui. Dukun memiliki fungsi yang fundamental, sebagai wali dari keseimbangan psikis dan ekologi dari kelompok. Sebagai perantara antara yang terlihat dan yang tidak terlihat di dunia, sebagai master dari roh, sebagai dukun supranatural, dan lain sebagainya. Dukun mampu mengatasi kondisi manusia melalui berbagai kosmologis. Perdukunan berkembang dalam budaya kuno yang tidak memiliki inovasi teknologi kedokteran modern. Tinggi rendahnya tingkat teknologi, menurut Harner memaksa aggotanya untuk mengembangkan kemampuan pikiran manusia untuk mengatasi masalah serius tentang kesehatan dan keterkaitan hidup.
Setiap dukun memiliki kemampuan yang berbeda, dibantu oleh wali dan roh. Cara paling terkenal untuk mendapatkan roh penjaga di tempat terpencil. Lokasi tersebut antara lain padang gurun, gua, puncak gunung, air terjun yang tinggi, atau jejak yang terisolasi pada malam hari sebagai salah satu livaro. Dukun harus mempunyai kekuatan nonordinari atau spiritual yang tindakannya berada tersembunyi pada diri manusia. Roh-roh pembantu memiliki fungsi khusus. Biasanya seorang dukun perlu waktu bertahun-tahun untuk mengumpulkan kru besar dari kelompok mereka. Tidak ada perbedaan jenis kelamin dalam perdukunan. Sebagian besar dukun adalah laki-laki, wanita jivari terakadang menjadi dukun usai mereka membesarkan anak-anaknya hingga pada usia pertengahan. Selain sebagai penyembuh, dukun juga memiliki sifat ramalan yang memiliki arti dapa melihat masa lalu, masa kini, dan masa depan. Teknik perdukunan memerlukan berbagai pengalaman yang banyak. Umpanya sebuah puzzle, semakin besar dan semakin banyak puzzle yang ada maka tingkat perdukunannya semakin tinggi. Ilmu perdukunan tidak pernah mengatakan pengalaman-pengalaman masa lalu atau pengalaman sebelumnya adalah sebuah fantasi. Hal tersebut yang membedakan antara perdukunan dengan ilmu pengetahuan. Jika dukun memerlukan pengalaan, sedangkan ilmu pengetahuan (ilmuwan) memerlukan kepandaian. Meski keduanya sama-sama belajar dengan objek alam semesta. Salah satu teknik perdukunan adalah dengan menggunakan media batu. Diletakkan di atas tanah depan dukun. Kosentrasi tentang pertanyaan apa yang akan diajukan dan fokus pada bagian permukaan batu. Ia akan memunculkan beberapa gambar, misalnya gambar hewan, tumbuhan, serangga, bentuk manusia, wajah atau badan. Dukun harus menganalisa tentang gambar yang ditunjukan oleh batu untuk menjawab pertanyaan dari si pasien tersebut. Jika percobaan pertama gagal, dapat melakukan percobaan selanjutnya dengan mengganti posisi batu. Usai mengetahui jawaban, mengucapkan terima kasih sebagai bentuk penghormatan dan mengembalikan batu di tempat yang sama dengan dukun tersebut menemukan batu itu, posisi batu harus sama persis dengan posisi semula. Ada salah puisi terkait Shaman yang memiliki arti, semua benda memiliki jiwa, setiap jiwa memiliki rasa dan berkomunikasi. Adanya seuah komunikasi itulah yang menghubungkan manusia dengan makhluk lain, termasuk benda mati dan hal-hal yang bersifat gaib. Adanya perantara yang menjembatani komunikasi tersebut, sehigga antar makhuk dapat saling bertanya jawab.
Kekuatan shaman merupakan kekuatan yang berasal dari binatang, tanaman, matahari, dari energi dasar muka bumi ini. Di bumi mereka telah memiliki amanah untuk membantu tugas manusia. Melawan penyakit, kematian, memberikan kekuatan dalam kehidupan sehari-hari, berkomunikasi dengan sesama makhluk, dan hidup dengan tetang dengan alam sebagaimana mestinya. Carles Darwin mengatakan manusia dan hewan memiliki ikatan. Mitos mengatakan karakter hewan bisa digambarkan sebagai dasar manusia dalam bentuk fisik, tetapi secara individual dibedakan dalam karakteristik kepribadian tertentu yang dimiliki oleh berbagai jenis hewan. Hal ini dikarenakan pada saat itu, manusia dan hewan sama-sama berada di alam liar. Ketika hendak memanggil roh, dukun membunyikan drum dan nayanyian dengan beberapa orang menari. Seperti memainkan jaelangkung ada beberapa mantra yang diucapkan untuk  memanggil roh hewan tertentu.
Latihan dalam praktik memanggil roh hewan yang ada pada diri suku tersebut juga memerlukan ketenangan dan berada pada ruangan yang gelap. Dua fase latihan yang dilakukan adalah menari dan tarian hewan. Tarian dimulai dengan wajah menghadap timur, tangan memegang alat musik (krecekan atau alat musik yang mengeluarkan bunyi jika dokocok dipegang dengan tangan), menggerakan kaki, berputar. Gerakan tarian yang dilakukan merupakan bentuk sebuah doa yang membangkitkan simpati roh-roh binatang. Tarian binatang memuainya dengan menggerakan kaki dengan tempo yang cepat. Bergerak dengan bebas untuk dapat merasakan perasasan hewan  (mamalia, burung, ikan, reptil, atau kombinasi lain). Perlahan gerakan tersebut dilakukan, maka perlahan pula tubuh akan bergerak sesuai dengan hewan yang telah diambil. Ketika tarian berhenti, tandanya roh hewan sudah masuk dalam tubuh dukun tersebut. Pertama kali latihan, roh akan tinggal bersama manusia dalam beberapa waktu yang cukup lama. Setelah kurang lebih satu tahun, roh akan lepas dan dukun telah memiliki perasaan terhadap hewan tersebut. Hal ini digunakan nantinya jika hendak memanggil kembali akan lebih mudah. Cara memanggil roh tidak hanya melalui tarian saja, tetapi dapat juga melalui olah raga atau berlari di padang rumput.  Tenaga dari hewan merupakan roh murni yang dapat menguntungkan si pemiliknya.
Mengambil alih kekuasaan dapat dilakukan oleh dukun. Sebelumnya harus mengadakan sebuah perkumpulan “roh kano” atau “roh perahu”di pantai salish. Perjalanan selama lima sampai enam hari. Ketika menembus tanah, dukun memerlukan waktu dua malam. Bersama perahu yang dinaiki oleh dukun, mereka memiliki kekuatan untuk menembus tanah. Seolah-olah tanah seperti air, sehingga dapat dengan mudah mengaruhi tanah tersebut. Teknik penobatan lain yang dilakukan dukun terhada pasien adalah dengan membaringkan pasien di tanah. Titik penting dari teknik penguasaan pasien berada di belakang kepala, pada bagian lubangnya. Dianggap sebagai pintu masuk roh. Setelah dukun dapat meniup dengan baik, ia memulul bagian ubun-ubun pasien karena dianggap sebagai pintu masuk. Ketika memanggil roh, dukun harus memiliki lirik lagu listrik tertentu. Lirik lagu bisa didapatkan melalui mimpi, seperti yang dialami oleh Harner. Ia bermimpi menyanyikan sebuah lagu dan kakaknya datang menanyakan lagu apa yang sedang dinyanyikannya. Ia menjawab lagu tersebut adalah lagu untuk Shaman.
Perawatan medis atau psikoterapi dapat menjadi sebuah terapan. Langkah yang dilakukan adalah :
  1. Merencanakan dengan pasangan dan orang ketiga untuk menghabiskan malam bersama. Menjauhi alkohol, pikiran tentang obat, adan makan hanya pada waktu siang.
  2. Menggunakan ruangan yang bebas dari cahaya dan benda-benda furniture. Menyalakan lilin pada salah satu sudut ruangan agar tidak membuang banyak cahaya.
  3. Dukun wajib melakukan tarian, dan dancing animal.
  4. Mengocok rattle empat kali dalam enam arah (timur, utara, barat, selatan, atas, dan bawah) untuk menangkap perhatian roh. Bersiul empat kali untuk memanggil roh. Berjalan disekitar pasien selama empat kali. Menggerakan rattle pelan dan mantap dan berdiri di samping pasien.
  5. Benyiukan lagu kekuatan sambil menggerakan rattle pelan-pelan sebagai iringan. Dilakukan dalam beberapa menit sampai dukun menyadari dirinya telah mengalami perubahan dalam kesadarannya.
  6. Menyanyi dengan kata-kata dengan ritme yang lambat dan sama.
  7. Melanjutkan lagu sampai mengetahui kesadaran telah berubah. Latihan dan pengalaman akan mempermudah untuk mengenali perubahan yang terjadi. Misalnya bernyanyi dengan tempo yang berdetak, lengan gemetar, dan badan mengigil tak terkendali. Berdiri dan menahan tubuh, sampai benar-benar tidak dapat menahan tubuh dan akhirnya jatuh ke lantai.
  8. Di lantai, dukun mendorong-dorong tubuh pasien mulai dari bahu, pinggul, dan kaki. Tanpa jeda dan dalam suasana gelap, mengguncangkan pasien bolak-balik.
  9. Menggerakan rattle pada gerakan yang cukup cepat. Berbaring di lantai. Ketika hendak ke pintu masuk, berhenti mengguncang berdetak dan melirihkan suara rattle dengan nada dan irama yang tetap sama.
  10. Memvisualisasikan pintu masuk atau membuka ke arah bumi, lalu memasukannya. Mengikuti arah gua dan terowongan. Bagian ini akan memunculkan jong atau tabung ribbed. Muncul sebagai rangkaian gua-gua. Mengikuti aliran sungai yang ditemuinya dan melalui berbagai hambatan yang mungkin muncul.
  11. Menghindari hewan-hewan yang berbahaya, seperti laba-laba dan serangga yang berkerumun, ular dan reptil yang bertaring, ikan yang giginya terlihat. Jika dukun tidak dapat mengatasi hewam tersebut, maka kembali pada tunnel dan mencari jalan yang lain.
  12. Ketika keluar dari terowongan, akan bertermu dengan lowerworld. Dukun mencari roh hewan yang telah menjadi pasangannya. Dilakukan dengan mata yang masih tertutup dan dibantu dengan suara drum.
  13. Mengenali hewan yang menjadi pasanganya dapat terlihat dengan cara yang rahasia, yakni ketika muncul gambaran hewan yang sama, selama empat kali dari sudut pandang yang berbeda-beda. Hewan tersebut berupa mamalia/burung (baik muncul dalam keadaan yang mengancam/tidak), ular/reptil/ikan (asalkan pada sudut pandang yang terakhir mereka tidak menunjukan taring/giginya). Terkadang pula muncul hewan mistis dalam bentuk manusia/serangga. Namun pencarian ini tidak boleh terlalu fokus mencari dalam bentuk hewan karena hal itu dapat muncul pula melalui beberapa gambar dalam bentuk hidup. Seperti patung, kayu, batu, atau jenis lainnya. Pencarian ini jangan terlalu keras dan harus melakukannya dengan santai yang relatif mudah. Hal ini bertujuan untuk menggambarkan kekuatan pada diri.
  14. Ketika sudah menemukan hewan yang menjadi pasangannya. Tangan menggenggam agar hewan tersebut dapat datang mendekati dukun. Ketika bunyi drum sejenak berhenti, dukun mengocok rattle dengan irama yang sangat cepat untuk menghindari ketidaksengajaan hewan menghilang.
  15. Posisi tangan masih menggenggam dan meletakkan tangan di atas dada pasien dan ditiupkan. Posisi pasien pada saat ini adalah tidur terlentang. Posisi tangab masig tetap menggenggam dan meminta mitra untuk membantu pasien duduk. Pada posisi ini, dukun meniupkan kembali ke arah belakang kepala pasien pada bagian ubun-ubun. Langkah ini merupakan cara dalam mengirimkan sekutu residu kepada pasien. Selanjutnya melingkari tubuh pasien dengan menggunakan rattle empat kali sebagai kelengkapan kesatuan tubuh.
  16. Memberi tahu pasien, hewan apa yang tadi terlihat. Jika tidak tahu nama hewan tersebut, maka menggambarkan penampilan makhluk itu dengan ciri-cirinya.
  17. Membantu pasien menari hewan, sebagai tanda bahwa roh hewan tersebut diterima di tubuh si pasien. Semakin lama tarian dan iringan musik drum semakin cepat dan gerakan juga semakin cepat. Ratte dibunyikan selama empat kali sebagai tanda tarian selesai dan bantu untuk dduk kembali. Hal terpenting selanjutnya adalah mengingatkan si pasien untuk menari hewan secara teratur, sehingga hewan akan tinggal bersaanya.
Langkah-langkah tersebut juga dialami oleh Harner. Ia merasakan bagaimana ketika menembus gelap, mencari hewan yang terlihat empat kali dengan sudut pandang yang berbeda. Hewan yang nampak tidak boleh menunjukan taringnya. Tiga jenis hewan yang berbeda ditemui oleh Harner dua kali. Ketika saatnya menentukan hewan mana yang terpilih, ia sedikit menalami kesusahan karena merasa ada perjalanan yang bercabang. Dalam perdukunan penting untuk mewaspadai sinkronistas (kejadian yang tidak sama sekali berhubungan atau ada sangkut pautnya, tetapi terjadi secara berurutan dan terlihat sebagai sebab akibat. Padahal hanya kebetulan saja) yang positif. Karena kekuasaan dapat melampaaui jauh perbatasan probabilitas.
Semua peserta kecuali pasien pergi melangkah untuk menari hewan dengan ritme kecepatan disesuaikan dengan perintah dukun. Peserta yang memiliki mainan kerincingan harus membunyikan mainannya. Pasien berbaring di atas selimut di lantai, ruangan gelap dan tenang. Peserta lainnya berjajar depan belakang, sehingga membentuk rantai manusia. Ketika pendayung telah membentuk sampan, dukun memimpin kelompok untuk memadamkan lampu kecuali satu lilin yang berada di belakan drummer. Selama dukun melakukan pekerjaannya, perjalanan menuju kekuatan binatang, kelompok pendayung menyertai dukun dengan menyanyikan kata secara bersama. Pendayung mulai mendayung dengan kecepatan yang ditemtukan bersama. Pada saat yang bersamaan, dukun, pendayung, kru, drummer memvisualisasikan pintu masuk mereka ke dalam lowerworld. Pada tahap ini, semua pihak melakukan kerja sama. Ketika dukun sedang melakukan tugasnya seperti pada langkah yang teah dijelaskan pada sebelumnya, kru dan lainnya berjaga agar tidak ada serangan dari hewan lain. Menjauhkan hewan yang menghalangi dari sampan mereka dengan cara membuat suara-suara-suara hewan khusus, saat bertemu dengan hewan yang menunjukan giginya. Bunyi raffle empat kali yang ditandai oleh dukun, berarti dukun telah menemukan roh penjaga pasien dan bunyi tersebut merupakan tanda bahwa perjalanan pulang harus segera dilakukan. Mereka memvisualisasikan sampan dengan terbalik dan melakukan perjalanan pulang melalui terowongan dengan kecepatan maksimum. Tanda bahwa sampan telah kembali adalah ketika drum berehnti dimainkan. Dalam perahu pasien berada di tenga dan dikelilingi oleh yang lainnya dengan duduk di perahu menghadap ke dalam. Pasien menari hewan, setelah selesai dukun membantu pasien untuk duduk kembali dengan perlahan. Anggota kru sampan menceritakan perjalanan pengalamannya dan dukun berkomentar melengkapi pengalaman mereka sebagai pengetahuan. Pada kesempatan itu pula, pasien diizinkan untuk mengeksplorkan tentang apa yang dia rasakan dan yang masih di keluhkan.
Perjalanan tersebut merupakan perjalanan mencari roh. Dikatakan pada saat itu, ditemui tujuh laki-laki dan perempuan yang telanjang di tenda pertama sambil menyanyikan lagu. Semua hal yang ditemui diceritakan dan diungkapkan maknanya oleh dukun. Jika dukun sudah mahir dalam mengobati dan melakukan perjalanan, tidak memerlukan drum lagi sebagai alat bantunya. Pengobatan perdukunan shock/ketakutan melibatkan perjalanan untuk memulihkan tenaga. Misalnya ketika seseorang mengalami kecelakaan mobil yang traumatis. Dukun akan memperlakukan orang itu terlepas apakah korban terluka secara fisik atau lainnya. Korban koma atau tidak ada penanganan yang berbeda.
Ilustrasi dukun menggunakan kekuatan, tidak hanya terkait pada roh hewan. Ada juga terkait dengan tanaman bumi. Semua itu tentu saja mengandalkan kekuatan dari matahari. Tanaman cenderung sebagai alat bantu/pendukung yang hanya dimiliki oleh dukun. Sebagian besar hewan peliharaan dan tanaman tidak memiliki kekuatan spritual yang menjadi benda penting dalam kaksus perdukunan. Beberapa sudut pandang mengatakan ada beberapa hewan dan tanama yang telah dijinakan untuk dipelihara dan untuk dimakan. Hal itu merupakan dampak dari gejala eksploitasi kurangnya kekuasaan. Roh tanaman jika dalam dunia dokter ibarat obat. Obat yang membantu dalam kesembuhan pasien, namun belum tentu obat tersebut dapat berfungsi dengan baik pada semua pasien. Cara memperoleh roh tanaman sama dengan ketika mencari roh hewan. Bedanya, pada kali ini dukun memetik tangkai yang berdaun untuk dijadikan obat sebanyak empat buah. Sebelum mengambil, dukun izin kepada tanaman tersebut dan meminta maaf karena akan merusak tanaman itu dengan memetiknya. Setelah memetik dukun juga meminta maaf dan mengucapkan terima kasih.
Pengobatan perdukunan dibandingkan dengan pengobatan dokter memang memiliki perbedaan. Dukun dianggap primitif dan kedokteran dianggap lebih maju karena menggunakan teknologi yang canggih. Namun negara barat saat ini memunculkan kembali teknik pengobatan perdukunan karena dirasa hal itu penting. Tidak semua penyakit dapat diobati dengan ilmu kedokteran. Dukun mengobati pasien dengan pikiran yang sudah ada pada benak alam bawah sadar dukun terkait apa dan bagaimana teknik yang digunakannya. Pada penelitiannya, Harner menganggap tidak ada konflik antara pengobatan melalui teknik perdukunan dan teknik medis modern karena keduanya saling membutuhkan dan saling menghargai antar kedua teknik tersebut. Perdukunan terkait erat dengan beberapa roh-roh yang berada di luar manusia. Sedangkan teknik pengobatan medis memiliki cara yang ilmiah untuk penjelasan penyembuhannya. Teknik perdukunan sama dengan teknik akupuntur. Dimana ada bagian tertentu yang menjadi titik untuk menyembuhkan dengan cara menusukkannya dengan jarum dan pada kedalaman tertentu.
Penjelasan Harner dalam Shaman memiliki langkah-langkah yang jelas. Berawal dari Harner meminum ramuan Ayahuascha, menjelajah ke alam lain, berenang di tanah, cara memperloleh hewan dan lirik lagu, hingga langkah yang dilakukan dalam menggobati pasien. Teknik bercerita yang digunakan Harner mengalir dengan enak ditambah dengan bebrapa gambaran visual, seingga pembaca pun dapat membayangkan apa yang sedang terjadi pada Harner pada saat itu. Sayangnya penjelasan Harner seperti cerita fiksi yang orang mengatakan ketidak mungkinan. Tidak mungkin orang menyelam dan berenang dalam tanah, melakukan perjalanannya di suasana gelap. Hal itu merupakan kiasan atau denotasi, belum dapat dibedakan.
Hal yang belum di eksplore dalam penelitian ini, mengenai roh hewan yang ditemui siapa dan untuk pengobatan apa. Ketika dukun sedang mengobati pasien, belum ada penjelasan lebih terkait penakit yang sedang pasien alami dan bagaimana kejadian tersebut dapat menimpa pasien. Mengapa Harner harus meminum ramuan Ayahuascha, tidak diterangkan pula efek samping lain yang akan diterima oleh Harner ketika meneguk ramuan tersebut. Hanya dijelaskan ketika ia meminum ramuan itu, banyak orang yang penasara apa yang akan terjadi. Apakah kematian atau terjadi suatu hal lainnya. Penelitian ini mendalam karena Harner mempelajari Shaman dengan ia belajar menjadi dukun dan beberapa langkah yang menjadi persyaratan dilakukan dan dipenuhi dengan baik. Bebrapa resiko yang mungkin akan terjadi pada dirinya diterima dengan baik dan pasrah akan pilihannya tersebut. Berdasarkan pencarian tentang siapa Harner, saat ini ia dikenal dengan nama dukun dan memiliki beberapa murid yang mau belajar tentang pengobatan Shaman. Jika pada saat Harner belajar pertama kali tentang Shaman dan beberapa step dalat dilaluinya. Saat ini pun, Harner dapat melakukan pengobatan Shaman, dapat diartikan teknik Shaman dapat dilakukan oleh siapapun yang benar-benar ingin belajar dan mendalaminya. Hal lain yang belum dipaparkan dalam penelitian ini adalah bagaimana Harner menganggap Shaman adalah teknik perdukunan yang unik sehingga ia berjuang untuk mengetahui bagaimana cara kerja Shaman. Hal lainnya adalah cara Harner masuk ke suku indian tersebut. Padahal Herner dianggap seagai orang asing dan bagaimana caranya berkomunikasi dengan mereka. Kondisi ekologi dan masyarakat disana hanya digambarkan sebagian dan tidak terlalu gamblang.
Shaman merupakan hal kuno yang baru untuk pengetahuan pengobatan. Memasukan roh kedalam tubuh pasien. Saat ini pun banyak praktik perdukunan yang ditawarkan di internet. Salah satunya adalah tentang Shaman. Berapa oknum ada yang menawarkan jasanya untuk penyembuhan dan beberapa pula ada yang membuat buku tentang Shaman. Entah dijual dengan tujuan hanya untuk pengetahuan tambahan semata atau untuk hal lainnya. Namun memang kita harus mengakui ada dunia lain selain manusia yang berada di sana. Tidak selalu menganggu manusia, tetapi juga membantu dalam pengobatan dan hal lain yang dianggap membantu dalam perjalanan hidup manusia.